Melly Goeslaw

Lahir pada 7 Januari 1974, Melly Goeslaw dikenal sebagai penyanyi, penulis lagu, penata musik, produser musik, sekaligus aktris. Ia mulai menekuni bidang musik sejak bergabung dengan Elfa Secioria saat masih SMA. Ketika turut menjadi penyanyi latar tur Katon Bagaskara, Melly bertemu dengan Anto Hoed dan Arie Ayunir. Putri dari penyanyi dan penulis lagu kenamaan Melky Goeslaw ini kemudian menikah dengan Anto Hoed pada 4 Agustus 1995. Melly dan Anto dikaruniai dua anak, Anakku Lelaki Hoed dan Pria Bernama Hoed.

Tahun 1995 menandai awal karier Melly Goeslaw sebagai musisi profesional. Bersama sang suami dan Arie Ayunir, Melly membentuk grup musik Potret. Tak hanya menjadi vokalis grup musik ini, Melly juga aktif menulis lagu-lagu Potret. Lirik dan musik yang segar dan lugas dari Potret membuat lagu-lagu yang mereka bawakan sangat relevan untuk beragam generasi. Potret telah memproduksi tujuh album dan sejumlah hits yang masih didengarkan penikmat musik Indonesia hingga saat ini, seperti “Salah”, “Bagaikan Langit”, “Diam”, dan “Mak Comblang”.

Karier Melly Goeslaw sebagai penyanyi solo dimulai sejak tahun 1999. Album perdananya yang berjudul Melly, dengan hits “Jika” yang ia nyanyikan berduet dengan Ari Lasso, laku keras di pasaran. Karier Melly semakin menanjak setelah ia dan Anto Hoed memproduksi lagu tema film legendaris Ada Apa Dengan Cinta? (2002) yang memenangkan penghargaan “Penata Musik Terbaik” Festival Film Indonesia (FFI) 2004 dan “Pencipta Lagu Terbaik” Anugerah Musik Indonesia 2002.

Intuisi (2005), album solo kedua Melly Goeslaw, berisi tiga lagu tema film Tentang Dia (2005). Film yang disutradarai Rudy Soedjarwo ini diangkat dari salah satu cerpen yang Melly rilis dalam rangka merayakan tahun kesepuluhnya menjadi penyanyi. Melibatkan Anto Hoed sebagai penata musik, Tentang Dia memenangkan penghargaan “Penata Musik Terbaik” di Festival Film Indonesia (FFI) 2005.

Selain itu, Melly Goeslaw dan Anto Hoed juga turut menggarap lagu tema untuk sederet film Indonesia. Mulai dari Eiffel… I’m in Love (2003), Apa Artinya Cinta? (2005), Heart (2006), The Butterfly (2007), Ayat-ayat Cinta (2008), Heart 2 Heart (2010), Kabayan Jadi Milyuner (2010), Love Story (2010), Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016), dan Eiffel… I’m in Love 2 (2018).

Melly juga mengeluarkan album kompilasi: Mindsoul (2007), Balance (2013), dan Queen of Soundtrack (2013). Pada 19 Agustus 2009, Melly Goeslaw mengadakan konser tunggal di Tennis Indoor Senayan. Konser bertajuk GLOW ini didukung oleh KD Production milik Krisdayanti dan disutradarai oleh John Fair Kaune. Sederet nama besar turut tampil di konser ini, seperti Yuni Shara, Kristina, Krisdayanti, Rossa, dan BBB (Bukan Bintang Biasa).

Sebagai penulis lagu, Melly Goeslaw sukses menciptakan banyak lagu untuk penyanyi Indonesia lain. “Menghitung Hari”, “Yang Kumau”, “I’m Sorry Goodbye”, dan “Surga yang Tak Dirindukan” adalah sederet lagu yang Melly tulis dan dibawakan oleh Krisdayanti. Lagu “Hati Yang Terpilih”, “Tegar”, “Ayat-Ayat Cinta”, “Atas Nama Cinta”, dan “Hey Ladies” yang dibawakan oleh Rossa, dan “Jera” yang dibawakan oleh Agnes Monica. Bahkan, Melly juga telah menciptakan lagu “Biarlah Rahsia” dan “Pastikan” untuk penyanyi populer Malaysia, Siti Nurhaliza.

Sampai saat ini, Melly Goeslaw tercatat telah menggarap puluhan album dan menulis lebih dari lima ratus lagu. Melly Goeslaw dan Anto Hoed telah mendapatkan lebih dari dua puluh penghargaan di dalam dan luar negeri, yang membuat mereka menjadi salah satu pasangan musisi tanah air yang keberadaannya sangat diakui di industri musik dan seni Indonesia.

The Jakarta Post menyebut Melly Goeslaw sebagai penulis lagu tema film paling dicari di Indonesia dan mencatat bahwa lagu-lagunya sukses dibawakan ulang oleh penyanyi lain. Melly juga diklaim menjadi penulis lagu yang aktif secara kekayaan intelektual. Pada tahun 2009, Rolling Stone Indonesia memasukkan dua lagu yang dibawakan Melly Goeslaw bersama Potret dari album Potret II ke dalam daftar “150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa”. “Salah” berada di peringkat ke-74, dicatat menjadi ‘contoh’ terbaik dari gaya segar dan provokatif Melly ketika menulis lagu. Vokalnya yang manis dalam lagu tersebut membenturkan paradigma bahwa penyanyi yang menyanyikan isu perselingkuhan harus menjadi korban atau terdengar penuh dendam atau penderitaan. Lagu lainnya, “Bunda”, yang  berada di peringkat ke-110, tercatat mampu membuat siapa pun untuk berhenti sejenak demi mengingat ibu mereka.